Lagi-lagi kunamakan ini rindu

Wajahmu, bulan purnama tanggal 14
Dadaku sesak, penuh dengan tombak gitu menghentak
Tombaknya adalah lagu, dari rindu yang menggebu
Mendekatlah seperti dinding ruangan ini yang bisu
Tempat kusimpan belulang punggung juga rasa haru
Demi melihatmu, di mega-mega kelabu

5 Komentar

10 Oktober 2009 pukul 11.16

Hello my dear friend, thank you very much for the visit, good weekend with happiness and successes. Valter.

13 Oktober 2009 pukul 03.43

Memang kalau rindu sedang mengjampiri kita, rasanya jauh pun tidak terasa untuk menemui pujaan hati yg dirindukan

14 Oktober 2009 pukul 03.44

Paradoksalitas narasi rindu...
Salam akrab, Aep Riyadi....

15 Oktober 2009 pukul 17.38

ok ditunggu kunjungannya

24 Oktober 2009 pukul 07.51

aku suka puisi ini

Posting Komentar

© 2008 - 2012 | aephobia
0, 0