Bercermin di tanah
Menghisap awan
Tengadah memburu angkasa
Tiada hidup selain ini saja?
Kutemui titik jiwa
Di antara savana
Dibakar mentari, kayu-nya kering langit
Meradang debu, selanjutnya menghitam abu
Satu kali-pun,
Jangan tawari aku keindahan
Dari bunga-bunga atau apapun juga
Andai kau perlu tahu, disini tawa berbias dan bicara
Pinjamkan saja aku sepasang mata
Jika aku terpaksa seolah buta
Sulit menatap air hujan
Sulit pula meraba rinai berderai
Maka bersujud dan luruh
Pancang di langit penuh guruh
Sebab aku kecil dan bakal runtuh
Tiada seperti-Mu gitu kukuh
Tuhan,
Hampiri aku dalam lentiknya badai
Rengkuh dan bawalah serta...
11 Komentar
wuihh,...
co cweet...
bagus bgt puisinya!!!
Bagus artikelnya... blognya bagus! salam kenal..
wow... bagus bro puisinya..
sebuah pengakuan yang sungguh manusiawi...
hmmmmm
tulisannya bagus2
..
mari bertukar link
:D
salam
blognya keren banget bro....n puisinya full dgn kata2 bermakna, cukup sulit dipahami orang awam sepertiku, tapi inilah bahasa puisi khas pujangga sejati :)
Mantep sob puisinya,btw jago tulis puisi n blh nich pesan xixixi...:D
puisi yang bagus, dan penuh makna....
jangan lupa di link ya blog gue
thanks untuk share renungannya. Have God Have All
wew,keren sob syairnya:)
nice poem sob :)
puisi tentang Tuhan yg menyentuh....
biarlah mata ini tidak hanya sekedar melihat keindahan dunia, tapi biarkanlah keindahanMu dapat berdiam dalam hati memberi WARNA kehidupan. btw nice posting
Posting Komentar